PELATIHAN PEMBUDAYAAN PERMAINAN TRADISIONAL MELALUI PERTANDINGAN DI KAMPUNG EMAS PENGASIH KULON PROGO

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan selama dua hari, tepatnya pada tanggal 31 Agustus dan 1 September 2024 yang bertepatan di Kampung Emas UNY di Dusun Serut, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Kegiatan PkM ini dilatar belakangi oleh perkembangan anak di era Revolusi Industri 4.0, di mana permainan digital lebih mendominasi, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan perhatian anak-anak kepada permainan tradisional. Permainan tradisional memiliki nilai-nilai penting seperti kerjasama, sportivitas, dan kejujuran, serta mendukung perkembangan motorik, kognitif, sosial, dan emosional anak. Pelestarian permainan tradisional menjadi sangat mendesak untuk menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat keterampilan anak melalui pendekatan pembelajaran yang terpandu.

Program ini dimulai dengan sosialiasi yang dihadiri oleh 15 guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari sekolah dasar yang berada di Kecamatan Pengasih. Guru PJOK diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya melestarikan permainan tradisional untuk meningkatkan aktivitas fisik anak serta tata cara pelaksanaan dan penjurian festival permainan. Festival permainan tradisional itu sendiri melibatkan 30 anak berusia antara 7 hingga 12 tahun dari lingkungan Kampung Emas Pengasih Kulon Progo. Anak-anak dibagi ke dalam beberapa tim untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis permainan, seperti Gobak Sodor, Bakiak, dan Ingkling.

Kegiatan ini tidak hanya fokus belajar tentang permainan, namun juga tentang pentingnya sportivitas dan semangat kerja sama.Sebagai bagian dari program ini, pembinaan juga diberikan kepada anak-anak untuk menanamkan nilai-nilai positif tersebut. Para guru PJOK mendapatkan bimbingan tambahan mengenai strategi pelatihan yang lebih efektif untuk mendukung perkembangan anak-anak di masa mendatang. Puncak dari kegiatan ini adalah festival permainan tradisional yang diselenggarakan sebagai ajang pameran hasil pelatihan dan pertandingan kepada masyarakat umum.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa permainan Gobak Sodor, Bakiak, dan Ingkling berhasil membangkitkan antusiasme tinggi di kalangan anak-anak. Keterlibatan dalam aktivitas fisik yang menyenangkan dan menunjukkan kerjasama tim yang baik selama permainan. Meskipun beberapa anak masih memerlukan dukungan untuk meningkatkan rasa percaya diri, secara keseluruhan aktivitas ini terbukti efektif dalam mendukung perkembangan sosial, emosional, dan motorik . Dengan demikian, kegiatan PkM ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian budaya Indonesia tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di komunitas tersebut.